FIFA: Kongres PSSI Sebelum 30 April

Jumat, 04 Maret 2011

JAKARTA, HALUAN-Sidang K­omite Eksekutif (Exco) Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) mene­tapkan PSSI agar melaksanakan Kongres Pemilihan Ketua Umum sebelum 30 April 2011.

Exco telah memutuskan PSSI agar menggelar rapat umum pada 26 Maret untuk membentuk Komite Pemilihan, demikian dikutip dari situs resmi FIFA, Kamis.

Komite Pemilihan ini harus mengacu "electoral code" berda­sarkan standar "electoral code" FIFA.Selanjutnya, Komite Pemi­lihan ini akan menyiapkan proses pemilihan Ketua Umum PSSI, sebelum 30 April.

FIFA menambahkan butir tambahan, yakni jika PSSI tidak bisa mengembalikan kontrol terhadap liga tandingan (Liga Primer Indonesia), maka kasus ini akan kembali dibahas oleh Komite Eksekutif PSSI, dengan ancaman sanksi pembekuan status PSSI.

Sebelumnya, Kongres PSSI semula dijadwalkan pada 19 Maret mendatang. Namun, kemudian jadwal itu ditunda kembali menjadi 26 Maret atas permintaan Ketua AFC.

Jadwal Kongres kembali berubah setelah Komite Banding Pemilihan memutuskan menolak banding dari dua bakal calon George Toisutta dan Arifin Panigoro, serta menolak kepu­tusan Komite Pemilihan.

Setelah mendapat keputusan dari Komite Banding, PSSI mela­ku­kan rapat Exco dan menyerahkan masalah ini ke FIFA.

Selain memutuskan agenda kongres PSSI, komite eksekutif (Exco) FIFA telah meminta induk organisasi sepakbola Indonesia itu untuk membereskan perma­salahan Liga Primer Indonesia [LPI].

Dilansir laman resmi FIFA, jika PSSI tidak bisa menye­lesaikan permasalahan breakaway league, kasus ini akan diserahkan kepada Exco FIFA yang berpotensi sanksi terhadap Indonesia.

Sebelumnya, FIFA meminta PSSI untuk terus memberikan laporan mengenai per­kembangan persepakbolaan di Indonesia terkait bergulirnya kompetisi LPI.

Melalui surat tertanggal 10 Februari yang ditandatangani deputi Sekjen FIFA Markus Kattner, dan dikirim melalui faksimil, FIFA memberikan wewenang kepada PSSI untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul, dan dipersilahkan me­ngambil sikap tegas terhadap pihak-pihak yang berada di dalamnya.

Surat tersebut dikirim FIFA merespon surat yang dikirim PSSI pada 27 Januari lalu. Dalam surat ini disebutkan, PSSI dapat menja­tuhkan sanksi kepada klub anggota yang membelot, perangkat pertan­dingan, dan pemain yang terlibat di dalam LPI.

Sebelumnya, FIFA dikabarkan telah mengeluarkan sebuah keputusan yang berkaitan dengan status ketua umum PSSI saat ini, yaitu Nurdin Halid.

Menurut Worldfootballinsider, FIFA telah mengeluarkan reko­mendasi bahwa Nurdin Halid tidak mungkin terpilih lagi menjadi ketua umum PSSI periode 2011-2015, setelah jabatannya berakhir bulan ini.

Hal tersebut juga diung­kapkan oleh Shaleh Mukadar yang meng­ungkapkan bahwa FIFA telah mengirim surat resmi ke Indonesia berkaitan dengan hal tersebut, dan Shaleh menegaskan bahwa di surat tersebut ada pernyataan bahwa Nurdin Halid dilarang untuk kembali memimpin PSSI pada periode berikutnya.

Sementara itu, PSSI di­wakili Nugraha Besoes sebagai Sekjen membantah kabar tersebut dan menyatakan bahwa surat FIFA akan dikirim setelah hari Kamis, usai Sidang Komite Eksekutive FIFA.