Porprov Sumbar Bertabur Bonus dan Atlet Oplosan

Meraih kemenangan dalam suatu event atau pertandingan adalah harapan dari semua atlit yang membawa nama daerah. Mengaharap bonus dan medali untuk meraih euforia prestasi dilakukan oleh banyak daerah dalam pelaksanaan Porprov IX kemaren. Unjuk gigi yang dilakukan oleh atlit yang bukan berasal dari daerah tersebut hanya untuk meningkatkan perolehan medali, bukan prestasi.

Pengoplosan atlit ini sangat berdampak teradap pembinaan prestasi Kabupaten/Kota di Sumbar. Hanya untuk sebuah medali Kab/Kota di sumbar banyak menghamburkan uang untuk atlit "siluman" tersebut. Tidak sedikit bonus yang dikucurkan kepada atlit luar di laga Porprov IX sumbar hanya untuk sebuah nama.

Uang daerah dihambur hamburkan, bahkan sampai angka ratusan juta untuk atlit luar yang hanya singgah sesaat untuk meraup kas daerah. Apakah ini yang disebut dengan prestasi? Wajarkah uang yang seharusnya dapat di manfaatkan untuk pembinaan diberikan kepada atlit luar?!?

Wahai para pembina olahraga yang mengaku orang olahraga, dimana letak tanggung jawab / tantangan bagi kalian? Dimana sumpah kalian untuk memajukan olahraga sumbar? Wajar jika "ranah minang" ini tidak pernah unjuk gigi dalam meraih prestasi di tingkat nasional, karena uang pembinaan "lah disungkahan" oleh atlit atlit luar yang dalam kenyataannya memang lebih hebat dari atlit lokal...