Ratusan Fotografer Asing Abadikan 'Pacu Jawi'

HALUAN, Senin 18 April 2011
BATUSANGKAR-HALUAN Keunikan balapan sapi atau pacu jawi di Minangkabau, khususnya di Kabupaten Tanah Datar tidak hanya diminati oleh warga tempatan. Buktinya, ratusan wartawan media cetak dan elektronik lokal dan mancanegara turut hadir mengabadikan alek rang Minang ini. Sedikitnya 105 orang fotografer asing dari Belanda, Singapura dan Australia ikut menyaksikan dan mengabadikan alek pacu jawi di hamparan sawah Bonai Nagari III Koto Kecamatan Rambatan, Sabtu (16/4).
"Kegiatan pacu jawi di Tanah Datar ini sudah lama ingin mereka abadikan, karena para fotografer mancanegara tersebut melihat kegiatan ini sangat natural dan cukup dramatis untuk dunia fotografi bila dibandingkan dengan kegiatan serupa di daerah lain," kata Koordinator Komunitas Kemilau Photography Indonesia Dodi Sandradi.
Menurut dia, keunikan saat atraksi pacuan dan arena yang natural juga merupakan salah satu penambah ketertarikan mereka dalam mengambil sudut gambar yang akan diolah menjadi suatu karya foto yang bagus.
"Sejak baru turun dari bus, mereka sudah sibuk mengabadikan jawi-jawi yang masih dibawa pemiliknya ke arena pacuan," tutur Dodi.
Dalam iven Alek Anak Nagari Pacu Jawi se-Tanah Datar ini ikut hadir Kepala Dinas Budaya, Pariwisata Pemuda dan Olahraga Tanah Datar Alfian Djamrah, Ketua Porwi (Persatuan Olahraga Pacu Jawi) Tanah Datar Khairul Fahmi dan ribuan penggemar dan pecandu olahraga pacu jawi.
Sementara itu Alfian Djamrah mengatakan, alek pacu jawi saat ini tidak lagi milik orang Tanah Datar saja, tapi sudah mendunia. Pihaknya berharap masyarakat dapat mempertahankan tradisi seperti ini dan tidak terpengaruh dengan budaya asing.
"Alek pacu jawi kali ini cukup lain dari sebelumnya, karena dihadiri oleh ratusan fotografer asing yang secara tidak langsung dapat memasarkan wisata budaya Tanah Datar ke negara mereka masing-masing," jelasnya.(h/doy)