Arkeolog Jerman Temukan Artefak di Bukit Dama

HALUAN, Selasa 22 Maret 2011

BATUSANGKAR, HALUAN — Tim Peneliti Arkeologi dari Jerman yang dipimpin oleh Chair of Ancient Near Eastern Arche­ology Berlin Prof.Dr. Dominik Bonatz menemukan artefak (benda peninggalan buatan manu­sia) berbentuk pecahan gerabah (sejenis guci/mangkuk) dan keramik, di areal Bukit Dama Jorong Bukit Gombak Nagari Baringin Kecamatan Limo Kaum Kabupaten Tanah Datar.

Diperkirakan pecahan gerabah dan keramik ini adalah peningalan zaman Dinasti Song pada akhir abad 12 dan Dinasti Cing pada pertengahan abad 19.

Dijelaskan Dominik, sebe­lumnya tim peneliti yang ber­jumlah 12 orang ini juga mene­mukan pecahan batu bata yang diperkirakan milik peninggalan Kerajaan Adityawarman.

“Dengan ditemukannya peca­han batu bata ini, tim berha­rap dapat menemukan struktur ba­ngunan rumah atau prasasti sebagai pusat ibukota kerajaaan

Adityawarman,” kata Do­minik, didampingi Meilin Tjoa, peneliti prasasti yang juga berasal dari Jerman dan Budi Istiawan, Kasi Pelestarian dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Peningalan Purbakala (BP3) Tanah Datar kepada Haluan di lokasi pene­muan, Sabtu (19/3).

Menurut Budi Istiawan, sebe­lumnya Prof. Dominik dan tim lainnya pada tahun 2008 lalu juga pernah melakukan penelitian awal dan menemukan prasasti Kerajaan Adityawarman.

“Sekarang akan kita lanjutkan lagi penelitian ini dengan harapan dapat menemukan struktur bangu­nan lainnya dan mengumpulkan data tentang fosil artefak pening­galan ini untuk diteliti lebih lanjut bersama ahlinya,” ucap Budi.

Dijelaskan Budi, penggalian ini dilakukan di tiga lokasi sekitar Bukit Dama, masing-masing berukuran 9 x 9 meter dengan luas hampir 1 hektare.

Penggalian juga melibatkan EFEO (Lembaga Prancis untuk Kajian Asia), Tim Arkeologi BP3 Tanah Datar dan tim arkeologi berasal dari Amerika, Australia dan Indonesia. “Dan selama tiga pekan ke depan tim akan melan­jutkan pengalian di Bukit Dama dengan dibantu oleh masyarakat setem­pat,” jelas Budi. (h/doy)