Tim Gabungan Selidiki Temuan Kayu Olahan

HALUAN, Jum'at 01 April 2011
BATUSANGKAR, HALUAN — Tim Gabungan Jajaran Polres Tanah Datar menyelidiki temuan sekitar 70 meter kubik kayu olahan berbagai jenis dan ukuran di wilayah Nagari Lubuk Jantan dan Nagari Tanjung Bonai Keca­ma­tan Lintau Buo Utara, Tanah Datar, Kamis (31/3).

Tim yang beranggotakan 15 personil dan dipimpin langsung Kasat Reskrim Polres Tanah Datar AKP Frengky M Manot­ten, didampingi Kapolsek Lintau Buo Utara Ipda Romarpus Almi, ini menemukan tumpukan kayu olahan masyarakat di sepanjang jalan di Jorong Mawar I dan II Nagari Lubuk Jantan dan Jorong Tanjung Lansek Nagari Tanjung Bonai.

Menurut Frengky, penemuan tumpukan kayu ini merupakan tindak lanjut dari laporan masya­rakat selama ini.

“Untuk sementara kami telah mengumpulkan data tentang pemilik kayu, masing masing Chaidir Dt Cimano (56), yang juga Kepala Jorong Mawar I, serta I Dt Patiah (56),” ungkap Freng­ky.

Kata dia, polisi akan menye­lidiki asal usul kayu tersebut karena begitu banyaknya temuan di lapangan dan akan melibatkan pihak terkait untuk meninjau lokasi penebangan.

“Walau ada yang mengaku pemilik kayu dan memiliki izin, demi terjaganya kelestarian alam di Lubuk Jantan ini, kami akan terus menyelidiki tentang usul kayu yang banyak ini dengan melibatkan pihak Dinas Kehu­tanan,” ujar Frengky.

Meski para pemilik kayu ini sudah memperlihatkan surat izin tebangnya dan surat alas hak lahannya, namun jenis kayu yang ditebang tidak sesuai dengan kayu yang ada di dalam izin tersebut.

“Seperti izin Chaidir Dt Cimano, izinnya tertanggal 24 Februari 2010 dan yang diizinkan hanya menebang jenis kayu durian dan madang sebanyak 35 batang, tetapi di lapangan ditemu­kan kayu jenis tarantang 40 meter kubik,” tutur Frengky.

Sementara itu, Kabag Opera­sional Polres Tanah Datar Kom­pol Azwir yang meninjau lokasi tumpukan kayu, mengatakan, banyaknya tumpukan kayu olahan ini merupakan suatu temuan yang harus betul-betul diselidiki.

“Mau dijadikan apa hutan alam nagari ini seandainya setiap hari ada kayu yang ditebang tanpa ada pengawasan yang kuat dari pihak terkait,” tambah Azwir. (h/doy)