Objek Wisata Puncak Pato Disalahgunakan

HALUAN, Jum'at 24 JUNI 2011

BATUSANGKAR-HALUAN. Tokoh Masyarakat Kecamatan Lintau Buo Utara resah dengan fungsi Objek Wisata Puncak Pato yang sering disalahgunakan oleh pengunjung.
“Kurangnya pengawasan dan aturan yang ditetapkan kepada pengunjung, objek wisata ini sering digunakan pasangan muda mudi yang berduaan di sekitar panorama dan areal pingiran jalan menuju medan bapaneh,” ungkap DT. Mustafa (67) salah seorang tokoh adat Nagari Batu Bulek kepada Haluan, kamis 23/06 di Batu Bulek.
Kawasan yang terkenal dengan Sumpah Satie Bukik Marapalam ini kata DT. Mustafa, seperti tidak bertuan dengan adanya pasangan muda mudi yang memanfaatkan situasi objek wisata yang cukup sepi dan terkadang tidak mempedulikan pengunjung lain.
“Kita berharap kepada pengelola objek wisata ini, agar dapat memberikan aturan kepada pengunjung untuk dapat lebih sopan dan teratur saat berada di kawasan wisata alam ini, kalau perlu pihak Kerapatan Adat Nagari dapat memberikan suatu aturan apabila terdapat pelangaran,” tutur Tokoh Ninik Mamak Nagari Batu Bulek ini.
Lain halnya dengan Kari (47) salah seorang warga Puncak Pato yang juga menyesali kawasan Puncak Pato dijadikan tempat berpacaran oleh pasangan muda mudi, apalagi masih ada yang memakai seragam sekolah.
“Kita kuartir, tempat wisata ini dijadikan tempat mesum bagi pasangan tersebut dan hal ini juga sangat merusak bagi anak anak kami yang sering melihat adanya pasangan muda mudi duduk berduaan di sekitar panorama,” tutur Kari.
Jelasnya lagi, kekuatiran ini harus cepat ditangulangi oleh pihak terkait, karena sebagai masyarakat kita tidak menginginkan hal hal yang tidak baik terjadi di Puncak Pato. Apalagi sebagai salah satu objek wisata andalan Tanah Datar ini harus kita jaga kelestariannya, dan patut kita terapkan adat sopan santun sebagi budaya orang Lintau yang selama ini dikenal ramah dan kaya adat.
“Kalau perlu ada semacam petugas pengawas dari Nagari maupun dari warga setempat agar dapat mengawasi tingkah laku pengunjung yang hendak berbuat tidak baik, dan dapat memberikan rasa aman kepada pengunjung lain yang hendak menikmati peningalan perang padri ini,” tambah Kari.(h/doy)