Kamis, 14 April 2011

Dari Seorang Jurnalis Menjadi Pengusaha Kompos Organik


HALUAN, Sabtu 09 April 2011

BATUSANGKAR-HALUAN. Pekerjaan seorang jurnalis telah mengantarkan M. Dalius Jalal Sutan Mudo (51) warga Jorong Nan IV Nagari Pagaruyung Kecamatan Tanjung Emas, Tanah Datar menjadi seorang yang tekun dan ulet dalam melakukan suatu pekerjaan.

Pengalaman sebagai mantan wartawan Metro Puncak inilah yang membuat Pak Ucok (panggilan M.Dalius Jalal Sutan Mudo) merasa tertantang untuk membangun daerahnya dalam mengembangkan pupuk organic.

“Saya melihat potensi yang dimiliki Tanah Datar sangat besar dalam pengembangan pupuk organic yang menjadi target utama pemerintah daerah memakai pupuk alam dari kotoran ternak ini,” ujar Pak Ucok yang didampingi oleh Staff Perusahaan Pupuk Organik AMA Rudi Efendi, jum’at 08/04 di Batusangkar.

Awalnya cerita Pak Ucok, sekitar tahun 2007 lalu saat masih menjadi seorang wartawan dia melakukan study banding ke daerah Puncak Bogor Jawa Barat, disanalah dia melihat cara petani cabe di Bogor mengolah tanah mengunakan kompos organic dari kotoran ternak sapi menjadi pupuk organic yang handal yang mempunyai masa panen cabe yang panjang.

“Setelah pulang ke Sumatera Barat dan membeli kotoran sapi dan itik kepada masyarakat saya mencoba mempraktekan apa yang di lakukan oleh para petani di Bogor tadi dengan memodifikasinya dengan campuran tambahan kotoran itik dan jerami dengan memprementasikannya selama 21 hari, Insya Allah hasil yang diharapkan cukup memuaskan saya,” cerita Pak Ucok.

Dikatakannya, setelah berhasil dalam pengelolaan kompos organic ini dia mencoba untuk mencari labih jauh tentang kandungan yang ada pada kompos organic ini untuk dianalisa di Laboratorium Pengkajian Tekhnologi Pertanian Sumatera Barat di Bandar Buat Padang.

Menurutnya, analisa yang di keluarkan laboratorium itu sangat memuaskan dengan mempunyai kandungan H2O (air) hanya 8,49%.

“Manfaat yang diperolah dari kompos organic ini sangat bermanfaat kepada zat kimia dan fisika humus tanah karena mengandung unsur N (nitrogen) 2,36%, P (phospot) 1,1%, K (kalium) 0,74% dan unsur C/N (carbon/nitrogen) 2,79% yang sangat berguna bagi seluruh tanaman,” terangnya lagi.

Tambahnya lagi, dengan keberhasilannya membuat kompos organic ini, membuat dia focus pada usaha ini dan meningalkan pekerjaan jurnalisnya untuk menjadi seorang petani yang mampu menerapkan pupuk organic sesuai dengan anjuran pemerintah saat ini.

“Untuk saat ini, kita telah mempekerjakan sebanyak 10 orang karyawan dengan menghasilkan pupuk organic lebih kurang 40 ton/bulan dan telah membuat ladang cabe percontohan di daerah Maninjau Kabupaten Agam dengan masa panen lebih panjang dari pemakaian pupuk kimia,” tambah pak Ucok di lokasi permentasi kompos yang juga menjadi gudangnya.

Harapannya, pemerintah dapat mendampinginya dalam pemasaran kompos organic yang diberi nama AMA ini sebagai salah satu pupuk organic andalan Kabupaten Tanah Datar.

“Dengan melibatkan semua pihak, kita siap menjadi partner pemerintah daerah dalam menjalankan pembuatan kompos organic, dan dengan meningkatnya permintaan pasar kami berharap mempunyai pabrik dengan memakai system otomatis dalam pengolaan pupuk organic ini,” ujar Pak Ucok menambahkan.(Aldoris)

Comments :

0 komentar to “Dari Seorang Jurnalis Menjadi Pengusaha Kompos Organik”

KOLOM IKLAN

KOLOM IKLAN
Spesifikasi Dendeng Batokok

Dijual Cepat 10 unit Komputer Bekas

Spesifikasi : HD SEAGATE BARRACUDA 250GB 7.2K RPM SATA II / 300. VP DIMM 1 GB DDR2. SDRAM 800MHZ 16IC. Processor 2,7 Ghz (E5400).MB NEXT Chipset Intel NG41.Keyboard + Mouse.LCD Acer 16".Rp. 25 jt Bebas biaya Instalasi (Nego).BONUS.HUB 16 port.Headset.Stavol 500 Volt.UPS ICA.Printer Canon.Card Reder.Tang kriping tool.Mouse Pad.USB hub segitaga 4 port.Speker Aktif Simbada.Kabel Bulden.

KOLOM IKLAN

KOLOM IKLAN
Hub. 0852 74 207 501